Serba Serbi Kondom (4)

Memakai kondom ternyata tidak aman 100% untuk menjamin tidak tertular HIV/AIDS. Bagian terakhir tulisan seputar kondom itu akan mengupas tuntas bagaimana hal itu bisa terjadi. Selain itu ternyata ada pula kondom bagi wanita, bagaimana cara pemakaiannya? Simak saja tulisan dalam bentuk tanya jawab ini.

Tanya (T) : Apa yang harus dilakukan jika alergi terhadap pemakaian kondom berbahan lateks?

Jawab (J): Terkadang kita mengalami gatal atau infeksi saat menggunakan kondom dari bahan lateks, ini karena kita memiliki alergi atau sensitifitas berlebihan pada bahan tersebut. Untuk itu Anda dapat memilih alternatif lain, misalnya dengan memakai kondom jenis polyurithane, yang dapat digunakan pria atau wanita, yang terbuat dari sejenis plastik yang berbeda dengan lateks.

Atau Anda juga bisa mencoba memakai tekhnik dobel kondom, dimana pada awalnya “Mr.P” dipakaikan kondom biasa kemudian melapisinya dengan kondom lateks. -

T: Apakah infeksi akibat pemakaian kondom dari lateks bisa sembuh dengan sendirinya?

J: Umumnya gatal atau infeksi yang terjadi harus diberikan perawatan kesehatan, kita tidak mungkin hanya menunggunya hingga sembuh dengan sendirinya. Kita tidak akan tahu berapa lama infeksi itu akan sembuh. Jadi segera kunjungi dokter dan setelah itu Anda akan merasa nyaman, karena mengetahui penyebab infeksi, cara penanganannya dan cara menghindari problem serupa.

T: Apakah kondom polyurethane sama efektifnya seperti kondom lateks?

J: Kondom yang terbuat dari polyurethane memiliki bentuk yang tipis daripada kondom yang terbuat dari lateks. Badan Pengawasan Makanan dan Obat di Amerika merekomendasikan kondom polyurethane sejak 1991. Saat itu diyakini kondom polyurethane sama efektifnya dengan kondom lateks untuk mencegah terjadinya penyakit seksual menular.

Selain itu kondom polyurethane juga direkomendasikan bagi orang-orang yang mengalami alergi terhadap kondom lateks.

T: Apakah kondomnya masih bagus bila digunakan lagi?

J: Setelah beberapa saat, pasangan Anda biasanya akan mengganti kondom dengan yang baru, ketika “Mr.P” beralih dari anus menuju “Miss V”. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan kondom yang sudah pernah dipakai saat berhubungan dengan orang lain.

T: Alasan mengapa terjadi kegagalan fungsi kondom?

Kegagalan fungsi kondom akan mengakibatkan kehamilan, ini terjadi bila :

- Tidak digunakan secara benar

- Pemakaian yang tidak konsisten

- Robek saat berhubungan

- Cacat produksi

- Kadaluarsa

Pemakaian yang kurang benar misalnya kondom tidak digulung kebelakang, tidak digulung kearah “Mr.P”, tidak menyisakan sedikit ruang pada ujungnya dan tidak menahan kondom setelah terjadinya ejakulasi.

Sedangkan pemakaian yang tidak konsisten maksudnya ialah Anda tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, atau tidak memasang kondom secepat mungkin pada saat ejakulasi. Paling amannya yaitu memakai kondom sebelum mulai melakukan hubungan

T: Apakah virus AIDS lebih kecil daripada penyerap yang ada pada kondom?

J: Kondom yang berbahan lateks adalah kondom yang termahal, sekaligus yang terbaik karena didesain untuk menghambat penularan virus HIV dan virus lainnya. Virus HIV lebih besar dari lubang penyerap yang ada pada kondom.

Kondom yang terbuat dari usus kambing, yang kini dipromosikan sebagai alat kontrasepsi pun, belum efektif untuk menghambat penularan penyakit seksual.

Tidak semua penggunaan kondom bisa dibilang aman, seringkali penggunanya melakukan kesalahan yang mengurangi keamanan. Seks yang 100% aman yaitu yang tidak melakukan oral dan anal. Pemakaian kondom yang benar akan membuat pemakainya terlindungi dari kehamilan dan HIV (serta penyakit seksual menular lainnya).

Termasuk juga cara penyimpanan yang benar akan mempengaruhi, yaitu menyimpan kondom ditempat yang kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari dan gunakan sebelum masa berlakunya habis. Jika Anda menggunakan pelumas, pastikan yang berbahan dasar air karena pelumas yang berbahan minyak membuat kondom lateks menjadi jelek.

T: Benarkah kondom dengan Nonoxynol-9 (N-9) memperbesar risiko tertular HIV?

Penelitian yang dilakukan oleh Joint United Nations Programme on AIDS (JUAIDS) mengenai efektivitas nonoxynol-9 sebagai antibiotika untuk melawan AIDS. Penelitian yang melibatkan 1.000 wanita pekerja di Thailand dan Afrika Selatan membuktikan bahwa wanita yang menggunakan N-9 tetap tidak aman dari serangan AIDS namun juga menjadi lebih tidak terlindungi karena dalam penelitian ini terbukti bahwa N-9 tidak mampu menghambat perkembangan virus HIV.

Kini JUAIDS tengah mengkaji ulang kebijakan mereka merekomendasikan kondom dengan N-9 sebagai alat kontrasepsi terbaik dan akan segera menarik peredaran kondom yang mengandung N-9 untuk diteliti ulang.

Untuk saat ini mereka kembali merekonmendasikan pemakaian kondom kering sampai keluar hasil penelitian terbaru mengenai kondom dengan N-9

T: Apa bedanya nonoxynol-9 dengan octoxynol-9?

J: Octocynol-9 adalah pembunuh sperma. Di Amerika Serikat, umumnya tersedia dalam bentuk jel ataupun krim. Namun sayangnya susah untuk didapatkan karena tidak dijual secara bebas.

Biasanya orang menggunakan pembunuh sperma bersama atau dikombinasi dengan alat kontrasepsi lainnya. Untuk para pasangan yang tidak memiliki masalah dengan penggunaan octocynol-9, disarankan untuk meneruskan pemakaiannya. Sedangkan bagi yang memiliki permasalahan dengan pemakaian octoxynol-9 segeralah menemui konsultan kesehatan untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

T: Adakah alternatif cara untuk mendapatkan kondom?

J: Bila Anda merasa malu untuk membeli kondom ditoko, Anda dapat melakukan pemesanan melalui surat atau paket. Banyak majalah yang menyediakan katalog beserta formulirnya dan akan mengirimkannya, bila Anda berminat. Anda juga dapat memesan kondom di toko yang khusus menjual alat bantu seks, misalnya Kondomania, dll

T: Adakah kondom yang bersifat ramah terhadap lingkungan?

J: Terkadang ada kondom yang tidak bisa dihancurkan oleh toilet. Mereka malah menyumbat saluran air. Kalaupun bisa, mereka akan mengganggu saat proses pendaur ulangan air dan mengotori sumber-sumber air.Namun perlu diketahui bahwa bahan pembuat lateks termasuk biodegradable, yaitu diambil dari alam. Meskipun namanya lateks, namun tidak 100% bahan pembuatnya dari lateks.

Ada juga kulit kambing yang dipakai pada saat pembuatan kondom. Ini juga termasuk biodegradable, namun tidak dapat mencegah penularan penyakit seksual dan HIV.

Sementara itu kondom yang terbuat dari polyurethane berbahan plastik dan tidak dapat dihancurkan. Hingga hari ini tak ada seorangpun yang mau menghancurkan sampah-sampah plastik ini, jadi jangan membuangnya dalam tempat sampah.

Pelumas atau zat pembunuh sperma yang ada dalam lateks ataupun kondom kulit kambing belum juga dapat diketahui masa bertahannya. Meskipun terbuat dari bahan yang diambil dari alam, namun kondom ini seringkali memperparah kerusakan lingkungan yang terjadi.

Buanglah kondom yang telah dipakai dalam tas kertas, karena lebih baik dan lebih ramah pada lingkungan. Atau anda dapat membungkus kondom tersebut dengan tisu atau kertas toilet karena mereka termasuk biodegradable.

Jangan sekali-kali membuang kondom yang telah dipakai kedalam plastik karena susah untuk dihancurkan. Dengan pola pembuangan yang baik, sperma dan semua cairan tubuh yang dikeluarkan akan dapat diolah oleh lingkungan.

Yang perlu diperhatikan juga adalah kemasan kondom. Anda dapat mendaur ulang kotak kemasannya, tapi kadang ada juga kemasan yang terbuat dari plastik ataupun foil. Bahan ini tidak dapat dihancurkan dan lingkungan juga tidak dapat mengolahnya

Jika mau mencari di internet, Anda akan menemukan cara untuk mendaur ulang bahan yang terbuat dari foil. Mungkin suatu saat pabrik pembuat kondom akan lebih banyak menggunakan bahan yang dapat didaur ulang oleh alam.

T: Adakah hubungannya antara seks dan infeksi jamur?

J: Sebaiknya Anda menemui pakar kesehatan untuk memeriksakan diri agar dapat diketahui penyebab infeksi jamur yang Anda derita.

Cara pencegahannya adalah dengan memakai kondom, karena adalah cara yang efektif untuk mencegah penularan infeksi jamur, karenanya jika Anda memakainya dengan benar dan konsisiten, maka Anda tidak akan memiliki keluhan dengan jamur.

Namun terkadang infeksi bukan karena tertular namun karena adanya perkembangbiakan bakteri dalam “Mrs.V”. yang terjadi karena iritasi terhadap bahan pembuat kondom atau terkena zat pembunuh sperma.Jika Anda alergi terhadap kondom lateks, biasanya akan timbul bintik-bintik, gatal dan kering.

Kadang reaksinya muncul setelah ada kontak langsung dengan lateks. Bila ini terjadi Anda dapat mencoba memakai kondom untuk wanita yang terbuat dari plastik lembut polyurethane.

Atau jika masalahnya berasal dari pelumasnya, Anda dapat mengganti dengan jenis kondom lain yang tidak berpelumas. Seandainya zat pembunuh sperma yang membuat anda iritasi, maka hentikan pemakaian kondom dengan nonoxynol-9 yang seringkali menimbulkan alergi pada sebagian orang. Semua yang disebutkan dapat diperoleh ditoko obat.

Atau Anda juga dapat memesan kondom untuk wanita lewat internet, di www.womenspace.com, yang merupakan situs tentang pelayanan kesehatan wanita.

Sementara jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang alergi pada lateks, pelumas, spermicide Anda dapat menemui dokter. Kadang masih ada juga kemungkinan terkena infeksi jamur, meski telah menggunakan kondom, hal ini karena Anda terrtulari oleh pasangan melalui kondom yang bocor atau sobek

T: Apa yang dimaksud dengan kondom untuk wanita?

J: Kondom untuk wanita adalah metode kontrasepsi yang dimasukkan kedalam “Mrs.V” sebelum berhubungan. Sama dengan kondom untuk pria, jika digunakan dengan baik dan konsisten, kondom untuk wanita pun dapat mencegah kehamilan dan menghambat penularan penyakit seksual.

Sebagian wanita beranggapan, kondom ini merupakan alat kontrasepsi yang ideal bagi mereka, karena mereka dapat melindungi dirinya sendiri. Kondom untuk wanita memang menyulitkan bagi mereka yang tidak pernah melihat atau memakainya, namun jika telah terbiasa semuanya akan menjadi mudah.

Jika Anda lihat pada kondom untuk wanita terdapat ring untuk mempermudah saat memasangnya. Adapun cara memasang kondom bagi wanita adalah :

- Tahanlah pembungkusnya dan jepit ringnya hingga memanjang dan melebar.

- Perlahan masukkan kedalam “Mrs.V” dengan memakai jari, dan tekanlah hingga menyentuh cervix, bila telah terpasang dengan benar maka anda tidak akan dapat lagi merasakan ringnya. Ingat bagian atas ring harus berada diluar “Mrs.V”.

- Sebelum memulai berhubungan pastikan bahwa kondomnya telah terpasang dengan benar, lalu tambahkan pelumas yang memiliki kandungan air gar lebih nyaman dan tidak bersuara.

- Setelah selesai berhubungan, tariklah ujung ringnya dan keluarkan.

Jika Anda memilih metode ini, pastikan membaca petunjuk yang ada didalam kemasan. Beberapa wanita lebih suka mempraktekkannya beberapa kali sebelum benar-benar memakainya. Sama seperti kondom pria, kondom wanita pun hanya bisa dipakai sekali. Agar tidak terjadi gesekan jangan memakainya bersamaan dengan kondom untuk pria, karena bila ini terjadi akan mendorong kondom wanita semakin jauh kedalam. Sebelum memakai metode ini, berikut yang kelebihan dan kelemahannya

Kelebihannya :

- Wanita dapat mengajukan inisiatif tawaran, dirinya ataukah pasangan yang harus memakai kondom

- Dapat mencegah kehamilan dan menghambat penularan penyakit seksual

- Dapat dipasang 8 jam sebelum berhubungan.

- “Mr.P” tidak harus dimasukkan penuh bila sang wanita memakai kondom.

- Bagi yang alergi terhadap lateks, bisa memilih bahan dari polyurethane

Kelemahannya

- Harganya lebih mahal daripada kondom untuk pria

- Timbul kesulitan karena ujung ringnya harus selalu berada diluar “Mrs.V” selama hubungan

- Setelah kondom wanita terpasang, penting untuk memberikan sentuhan pada area genital

- Dapat menyebabkan iritasi

- Jika tidak diolesi pelumas, maka akan mengeluarkan bunyi yang cukup mengganggu

Kondom untuk wanita dijual dengan nama Reality, dan dapat ditemui ditoko obat ataupun apotik, ditempat yang sama dengan kondom untuk pria.

Related Posts:

0 Response to "Serba Serbi Kondom (4)"

Posting Komentar